parni hadi dompet dhuafa

MunasPJMI ke-3 didukung dan disponsori oleh PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) , Bank DKI, Bank Syariah Indonesia (BSI), PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Dompet Dhuafa dan BAZNAS (BAZIS) Provinsi DKI. Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) berdiri sejak 2011 lalu, selain mewadahi jurnalis juga para penulis, pegiat media sosial dan blogger. Inisiatorsekaligus Ketua Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan untuk memberantas kemiskinan di tengah masyarakat dapat dimulai dari proses pembangunan suatu ANTARA News makassar sejagat CIPUTAT- Inisiator, Pendiri, serta Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Parni Hadi mengungkapkan bahwa Dompet Dhuafa akan membuat desa wisata yang murah untuk orang banyak. "Kita akan membuat desa wisata, wisata paling murah untuk orang-orang," ucap Parni Hadi di acara Urban Disaster Management di markas Disaster Management Center, Ciputat, Rabu (22/6/2022) Lanjut Parni Hadi JAKARTA- Ketua Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika Parni Hadi turut berduka mendalam atas wafatnya kiyai kharismatik yang juga sahabatnya Gus Sholah. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Keluarga Besar Dompet Dhuafa berduka. Selamat Jalan Gus Sholah doa kami dan para dhuafa, semoga husnul khotimah dan juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang serta Dewan Pembina KH. Salahuddin [] MADIUN- Rumah Belajar "Parni Hadi" telah diresmikan Dompet Dhuafa pada Selasa (30/10/2018), dan bertempat di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Bertajuk 'Memfasilitasi Generasi Cerdas, Ikhlas, Bekerja Keras, dan Mandiri', gelaran peresmian Rumah Belajar 'Parni Hadi' diramaikan dengan aksi seni tari, seni suara, juga puisi. Acara pembukaan Rumah Belajar ini juga Community Single De Online Kennenlernen Real Verlieben. JAKARTA — Tentu banyak yang langsung percaya ketika disebutkan bahwa BJ Habibie, memiliki kecerdasan intelektual IQ tertinggi di dunia. Dengan segala karya dan terobosannya, dengan mudah klaim itu diamini. Namun, wartawan senior Parni Hadi menceritakan bahwa Presiden ketiga Republik Indonesia tersebut, tidak pernah peduli dengan tingkat IQ-nya sendiri. “Saya pikir, beliau itu super cerdas atau genius. Tapi ketika diberitakan ia memiliki IQ tertinggi di dunia, Mas Rudy tampak tidak peduli. Orang bilang apa saja terserah, yang jelas saya tidak pernah diukur IQ saya untuk itu’,” kata Parni Hadi, di Jakarta, Rabu 11/9/2019, saat menceritakan kenangannya bersama BJ Habibie. Parni Hadi merupakan satu dari segelintir wartawan yang dekat dengan Habibie, putra terbaik bangsa yang tutup usia pada Rabu 11/9/2019 petang. Parni terbiasa menyapa Habibie dengan sebutan Mas Rudy. “Banyak sekali kenangan pribadi saya dengan almarhum Mas Rudy, sejak kenal pada 1977 sebagai wartawan Antara. Beliau yang menugasi saya memimpin Republika 1993, memimpin LKBN Antara 1998,” jelas wartawan yang bergabung di Kantor Berita ANTARA sejak 1973 itu. Bagi Parni Hadi, Habibie adalah Bapak Kebebasan Pers Indonesia, Bapak Reformasi dan Bapak Demokrasi. Tentu di samping peran intinya sebagai Bapak Teknologi Indonesia. “Pers, reformasi dan demokrasi adalah satu kesatuan,” kata Parni Hadi. Habibie dikenang sebagai sangat peduli dan berdedikasi tinggi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang menguasai teknologi canggih. Tapi, kata Parni, Habibie lebih memilih orang yang berkarakter baik daripada orang pintar saja. Sebagai insinyur kelas wahid dengan sejumlah hak paten produk hi-tech, Habibie di mata Parni merupakan orang yang sangat rasional, tidak berbelit-belit, to the point, dan demokratis. Parni Hadi pun tak kuasa menahan dukanya saat menghadiri langsung pemakaman Mas Rudy. “Karena super cerdas, beliau juga ingin semuanya super cepat dan temperamennya tinggi. Tapi hatinya gampang tersentuh dengan soal kemanusiaan dan karya seni yang bermutu tinggi dan multidimensi,” tambahnya. Ia pun menimpali, “Kalau tidak setuju, beliau langsung bilang. Kesannya keras, galak, tapi gampang memaafkan alias mudah lupa kalau sebelumnya ia mengesankan marah”. Kelahiran Dompet Dhuafa, menurut Parni Hadi, tak terpisahkan atas hubungan dekat dirinya dengan Habibie. “Ia menunjuk saya sebagai Pemred Republika. Sekitar enam bulan setelah Republika terbit, muncul gagasan di otak saya untuk mendirikan Dompet Dhuafa,” katanya. Republika lahir karena Soeharto memberi izin kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI yang dipimpin Habibie, untuk mendirikan koran. “Pada saat itu Mas Rudy tunjuk saya untuk pimpin Republika, dan dari rahim koran tersebut Dompet Dhuafa muncul, menasional, dan mengglobal untuk berbagi cinta kepada sesama,” tegasnya. Jadi, menurut Parni Hadi, Dompet Dhuafa berutang budi kepada banyak orang, terutama para donator sejak sebelum kelahirannya 2 juli 1993. Menjaga amanah donatur untuk berbagi cinta kepada sesama harus terus terjaga. Terlebih saat 2016 juga menerima anugerah Ramon Magsaysay di Manila, Filipina, karena dinilai berjasa untuk aksi kemanusiaan global. “Selamat jalan Mas Rudy, you are my mentor, senior brother and fasilitator, auf wiedersehen. Dein Parni,’’ tutup Parni Hadi. Dompet Dhuafa/Parni Hadi/IST BerandaParni Hadi Sang Inisiator, Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika 9 September 2018, 1809 Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga. Terinspirasi dedikasi Corps Dakwah Pedesaan CDP di Yogyakarta, Pimpinan Harian Umum Republika, Parni Hadi, meminta karyawan Republika untuk menunaikan zakat mereka secara bersama dan berkesinambungan . Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa” pun dibuka. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian ditandai sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Setahun setelahnya, pembentukan yayasan telah dilakukan di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/ Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Eri Sudewo, Haidar Bagir dan Sinasari Ecip. Yayasan Dompet Dhuafa Republika kemudian dikukuhkan sebagai Lembaga Zakat Nasional LAZNAS oleh Departemen Agama RI berdasarkan SK Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 439 Tahun 2001. Dalam perjalanan merajut asa keberdayaan untuk sesama dari periode 1993 hingga 2018, 25 tahun Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang independen terus menjejak semangat tumbuh dan menumbuhkan bersama lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat melalui pilar inti pemberdayaan yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Dakwah. Turut serta belasan ribu relawan DD Volunteer yang ikut dalam barisan Dompet Dhuafa. Terbingkai dalam visi demi terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang berbasis pada sistem yang berkeadilan. Parni Hadi sebagai Inisiator, Pendiri dan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika meyakini bahwa berkat kepercayaan publik Public trust yang terus berkembang, banyak yang telah dicapai, tetapi lebih banyak lagi yang ingin digapai bersama masyarakat. Capaian Dompet Dhuafa selama ini melalui sebaran 23 cabang dan perwakilan dalam dan luar negeri, bukan semata karena kemampuan seorang sendiri, melainkan berkat rahmat Allah yang mewujud dalam kepercayaan publik muzaki dan mustahik dan kolaborasi dari para mitra kerja. Insha Allah menuju 25 tahun kedua Dompet Dhuafa terus berikhtiar mengokohkan jatidirinya sebagai sebuah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis dan usaha sosial profetik. HomeParni Hadi Creative Ideas Don’t Retire 14 October 2022, 1905 JAKARTA – Pani Hadi, a journalist born on August 13, 1948, started his career in 1973 for the ANTARA news agency. He co-founded and headed the European regional representative LKBN ANTARA Indonesian News Agency 1980-1986 in Hamburg, West Germany. He was the President Director/Editor, Chairman of ANTARA 1998-2000, and Managing Director of LPP RRI 2005-2010. He also won the 1999 Mahapatra Utama as a national press figure. He is still actively writing in several newspapers and online media. As a form of Dakwah Bil Hal, he initiated Dompet Dhuafa in 1993 as a poverty alleviation program. This time, Parni Hadi expressed his ideas about creative ideas that don’t have the word retire. From The Idea Garage Garasi Ide, a podcast created by Parni Hadi, he said, “In this garage, all ideas are accommodated. According to the purpose, various ideas are selected, sorted, processed into something that, Inshaa Allah, is beneficial to others”. According to Parni Hadi, creative work will not stop and continue to exist. Creative ideas and creative work do not know the word “retire.” Continually growing and scattered everywhere to produce superior products from creative work. “Creative work is relentless. Always looking for more attractive, innovative, competitive, productive and solutive alternatives,” said Parni Hadi. He again explained that each of those works would continue to exist, not knowing the time and circumstances. Ideas can also become numerous and develop. It even spread everywhere. “Creative work knows no end words. Ideas grow and will continue to grow. Ideas keep on rolling and flowing toward refinement. However, perfection belongs only to God,” concluded Parni. Dompet Dhuafa/Muhaitsam BOGOR – Yayasan Rumah Sehat Terpadu RST Dompet Dhuafa held the Inauguration, Taking the Oath of Office and Signing of the Integrity Pact for the Management and Supervisors of the […] – Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi mengatakan, kemiskinan mampu menyebabkan bencana, khususnya di wilayah perkotaan. "Kemiskinan itu penyebab bencana karena itu saya rumuskan trilogi program baru Dompet Dhuafa hari ini. Pertama adalah bangun desa supaya orang tidak terdorong jadi buruh murah di kota,” kata Parni, dikutip dari keterangan persnya, Minggu 3/7/2022.Hal itu disampaikan Parni dalam gelaran Milad ke-29 Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu 2/7/2022. Kedua, lanjutnya, adalah menanggulangi kemiskinan perkotaan karena kemiskinan berpindah ke perkotaan. Ketiga adalah siaga hadapi bencana perkotaan atau urban disaster management UDM. “Opsinya adalah bisa dengan membangun desa wisata. Desa kita bangun, kemiskinan kita tanggulangi dan kurangi, kemudian siaga bencana perkotaan," jelasnya. Baca juga Jakarta Hajatan ke-495, Dompet Dhuafa Gelar Panen Raya Kebun Sehat di Kebayoran Lama Rumusan yang dikemas apik melalui sebuah trilogi itu pun mudah dipahami seluruh pendengar yang hadir dalam kesempatan tersebut. Terkait hal tersebut, Dompet Dhuafa akan melangsungkan penandatanganan kerja sama dengan Badan Nasional Penanganan Bencana BNPB dalam upaya penanganan bencana di perkotaan. Kerja sama tersebut merupakan komitmen Dompet Dhuafa yang tidak ingin terlarut dalam euforia dan tetap ingin memberikan manfaat setiap saat. Lebih lanjut, Parni juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pihaknya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan hingga saat ini. “Marilah kita semua senantiasa merenungi ungkapan. Dalam Bahasa ibu, saya diajarkan untuk matur nuwun atau berterima kasih melalui ungkapan Alhamdulillah,” ujarnya. Baca juga Bantu Penyintas APG Gunung Semeru, Dompet Dhuafa Dirikan 50 Huntara Untuk yang kedua, lanjutnya, adalah memohon ampun dengan Astaghfirullah. Ketiga adalah memohon tuntunan dengan la haula wa la quwwata illa billah. “Mengapa? Karena kita telah diberi ridho dari Allah sehingga Dompet Dhuafa telah tumbuh selama 29 tahun. Namun, Dompet Dhuafa masih banyak kekurangannya. Terakhir, Dompet Dhuafa minta kekuatan kepada Allah SWT. Saya harap ini jadi pedoman kita," sambungnya. PJS Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi mengatakan, Dompet Dhuafa terlahir dari cinta. Oleh karenanya, tidak salah jika lembaga filantropi Islam ini memiliki buletin bernama Swara Cinta. Setelah menerbitkan bulletin, Dompet Dhuafa menemukan jati diri sebagai lembaga zakat dengan berkonsultasi dulu dengan para ulama. "Waktu awal-awal pencetusannya, rekan-rekan pencetus menanyakan kepada para alim ulama terkait legitimasi zakat dikelola swasta. Dari berbagai upaya dari rekan-rekan, maka usaha ini bisa terwujud. Bahkan, Dompet Dhuafa menjadi yang menginisiasi undang-undang zakat,” katanya. Baca juga Dompet Dhuafa Kirimkan Tim QC ke NTT untuk Cek Kesehatan Hewan Kurban Senada dengan Parni, Rahmad juga mengajak seluruh insan Dompet Dhuafa untuk terus mengevaluasi diri dengan bermuhasabah dan meningkatkan layanan kepada para penerima manfaat. Dia juga berpesan kepada jajaran Dompet Dhuafa untuk selalu menjaga niat hati yang lurus dalam mengabdikan diri membantu masyarakat yang membutuhkan. “Dalam kesempatan 29 tahun Dompet Dhuafa ini, yang perlu kita lakukan adalah muhasabah. Yang pertama tentu bagi eksponen yang ada di Dompet Dhuafa adalah ini bentuk kecintaan terhadap kaum lemah dhuafa. Ini yang harus menjadi titik tolak para amil saat bekerja di Dompet Dhuafa,” katanya. Hal kedua, lanjut Rahmat, Dompet Dhuafa sejatinya bukan hanya lembaga zakat, melainkan juga lembaga yang menerapkan ukhuwah basyariyah, yaitu kemanusiaan. “Hal yang ketiga adalah kita sebagai amil tentu kita perlu mawas diri, mencoba meluruskan niat kita, dan pada kesempatan kali ini disampaikan juga bahwa hasil audit kinerja dan keuangan Dompet Dhuafa kembali dianugerahi WTP Wajar Tanpa Pengecualian," tuturnya. Baca juga Bekerja Sama dengan Komunitas Muslim Selandia Baru, Dompet Dhuafa Hadirkan Pos Gizi di Garut Semangat mengabdi Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Milad Dompet Dhuafa Dian Mulyadi mengatakan, peringatan Milad ke-29 merupakan perayaan bagi Dompet Dhuafa dalam menebar kebaikan. “Mohon doa dari bapak ibu sekalian yang hadir pada hari ini, mudah-mudahan seluruh rangkaian milad kali ini berjalan lancar dan penuh khidmat,” katanya. Dia juga mengapresiasi dukungan dan kolaborasi semua pihak dalam menyemarakkan dan menyukseskan Milad ke-29 Dompet Dhuafa. Sebagai informasi, Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa juga dimeriahkan dengan pertunjukkan vertical rescue dari Tim Srikandi Disaster Management Center DMC Dompet Dhuafa yang membawa baliho berukuran raksasa bergambarkan logo Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa dari atas Gedung Philanthropy. Selain itu, dilakukan pula prosesi potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas berbagai keberhasilan capaian Dompet Dhuafa selama ini. Baca juga Meriahkan HUT Ke-495 Kota Jakarta, DMC Dompet Dhuafa Kampanyekan Tanggap Darurat di Daerah Perkotaan Prosesi pemotongan tumpeng dilakukan Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa yaitu Parni Hadi yang disaksikan langsung seluruh jajaran manajemen dan pengurus Dompet Dhuafa. Kemeriahan Milad 29 Tahun Dompet Dhuafa masih akan berlanjut dengan berbagai rangkaian kegiatan menarik di dalamnya. Setelah acara milad di Gedung Philanthropy Dompet Dhuafa, digelar pula Fun Walk di Car Free Day CFD Jakarta, pada Minggu 3 Juli 2022. Selanjutnya, rangkaian tersebut akan ditutup dengan syukuran oleh seluruh insan Dompet Dhuafa di Gedung Philanthropy pada Senin 4 Juli 2022. Acara pada hari ini turut diisi dengan pembacaan puisi renungan karya Parni Hadi. Puisi ini menjelaskan bagaimana trilogi kemiskinan dan bencana yang telah dijelaskan dalam sambutan puisi ini harus menjadi renungan bagi seluruh insan Dompet Dhuafa dan masyarakat Indonesia. Baca juga Lewat Kurbanaval 2022, Dompet Dhuafa Tebar Hewan Kurban ke Pelosok Indonesia Berikut puisi Karya Parni Hadi yang berjudul Orang Miskin Pindah Tempat. Orang Miskin Pindah Tempat Orang miskin pindah tempat, dari desa ke kota dan pinggirannya. Wajah kemiskinan tetap melekat, sedikit beda cuma gaya penampilannya. Dari orang desa menjadi orang kota, gaya bicara dan pakaian coba beda, tapi kebiasaan lama tetap seperti biasa. Ini gegara urbanisasi. Desa tidak menarik lagi, terutama bagi kawula muda untuk mengais rejeki. Berbondong mereka pindah ke kota dengan bekal kemampuan seadanya. Jadi buruh ongkos murah. Kota jadi penuh tumpah ruah. Orang, di mana-mana orang! Di jalan-jalan, gang-gang dan rumah-rumah sempit yang dikontrak. Mereka kawin mawin dan beranak pinak. Macet dan kumuh di mana-mana. Bencana perkotaan mengintai, gegara over populasi orang miskin. Desa harus dibangun, dibuat menarik agar mengundang rejeki. Desa wisata jadi opsi. Ini bisa kurangi arus urbanisasi. Kemiskinan perkotaan perlu ditanggulangi sambil bersiap hadapi bencana akibat kemiskinan. Urban Disaster Management UDM jadi sebuah pilihan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

parni hadi dompet dhuafa